Memahami Definisi Dan Keutamaan Membaca Serta Mengamalkan Sholawat
Memahami Definisi Dan Keutamaan Membaca Serta Mengamalkan Sholawat
Kam, 7 Desember 2023 1:10
Memahami Definisi Dan Keutamaan Membaca Serta Mengamalkan Sholawat

Kampusalzhar.ac.id- Definisi tentang sholawat didasarkan pada banyak dalil tentang anjuran untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, hal ini dapat ditemukan dalam Al-Qur’an dan hadits. Anjuran membaca shalawat pertama sekali dapat ditemukan pada Surat Al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Surat Al-Ahzab ayat 56).

Jika kita mendasarkan definisi dari ayat di atas, berarti makna shalawat dari Allah SWT itu adalah rahmat, sedangkan jika shalawat itu berasal dari Malaikat atau Manusia maka yang dimaksud adalah sebuah do’a. Sedangkan makna salam adalah keselamatan dari marabahaya dan kekurangan atau keburuakan. Oleh sebab itu tidak ada keraguan bahwa membaca shalawat dan salam adalah bagian dari penghormatan atau disebut tahiyyah, oleh karena itu ketika kita diperintah oleh Allah SWT untuk membaca shalawat itu artinya kita mendo’a-kan Nabi Muhammad SAW, oleh sebabnya maka wajib atas Nabi Muhammad SAW untuk melakukan hal yang sama yaitu mendo’a-kan kepada orang yang membaca shalawat kepadanya, Hal ini merupakan ketetapan dari ayat Al-Qur’an Surat An Nisa’ ayat 86:

فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

Artinya: Maka lakukanlah penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik atau kembalikanlah penghormatan itu”. (Surat An Nisa’ ayat 86)

Do’a dari Nabi Muhammad SAW ini-lah yang dinamakan dengan Syafa’at. Semua ulama telah sepakat bahwa do’a nabi SAW itu tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Maka oleh karena itu tentu-nya Allah SWT akan menerima Syafa’at beliau kepada setiap orang yang membaca shalawat kepadanya. Ini menjadi dasar keyakinan yang kuat bagi setiap Muslim untuk selalu-senantiasa memudzawamah-kan untuk membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam setiap waktu. Analogi ini kian erta dengan makna Sholawat itu sendiri, bahwa bagi siapa saja yang membaca Sholawat maka orang tersebut akan menerima keberkahan berupa ziyadah al-khair, bertambahnya kebaikan dan keuntungan baik di dunia ataupun di akhirat kelak.

Dasar hukum dan keutamaan membaca shalawat terdapat dalam berbagai riwayat hadits sebagaimana kitab-kitab Hadist yang sudah Mu’tabar, berikut beberapa kutipan Hadist mengenai dasar hukum dan keutamaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, diantaranya:

صحيح مسلم (2/ 376)

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Artinya: “Barangsiapa bersholawat kepadaku (Rasulullah SAW) satu kali maka Allah SWT akan bersholawat kepadanya (orang yang bersholawat) 10 kali”.

سنن الترمذى (2/ 305)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ بُنْدَارٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ ابْنُ عَثْمَةَ حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ يَعْقُوبَ الزَّمْعِيُّ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ كَيْسَانَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ شَدَّادٍ أَخْبَرَهُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَرُوِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا وَكَتَبَ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, Paling utama-paling dekatnya manusia diantara kalian pada hari kiamat adalah mereka yang paling banyak membaca sholawat kepadaku. Dan Barangsiapa bersholawat kepadaku (Rasulullah SAW) satu kali maka Allah SWT akan bersholawat kepadanya (orang yang bersholawat) 10 kali dan Allah SWT mencatat 10 kebaikan atasnya (orang yang membaca sholawat)”.

سنن الدارمي (2/ 408)

أخبرنا يحيى بن حسان ثنا إسماعيل بن جعفر المدني عن العلاء بن عبد الرحمن عن أبيه عن أبي هريرة قال قال رسول الله : من صلى علي صلاة واحدة صلى الله عليه عشرا

Artinya: “Barangsiapa bersholawat kepadaku (Rasulullah SAW) satu kali maka Allah SWT akan bersholawat kepadanya (orang yang bersholawat) 10 kali”

سنن النسائي (5/ 75)

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya: “Barangsiapa bersholawat kepadaku (Rasulullah SAW) satu kali maka Allah SWT akan bersholawat kepadanya (orang yang bersholawat) 10 kali dan diampuni atasnya 10 kesalahan (dosa) dan diangkat baginya (orang yang bersholawat) 10 kali derajatnya”

مسند أحمد (24/ 106)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَمْرٍو يَعْنِي ابْنَ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيئَاتٍ

Artinya: “Barangsiapa bersholawat kepadaku (Rasulullah SAW) satu kali maka Allah SWT akan bersholawat kepadanya (orang yang bersholawat) 10 kali dan diampuni atasnya (orang yang bersholawat) 10 kesalahan (dosa)”

سنن أبى داود (4/ 324)

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْعَتَكِيُّ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَة َ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

جامع الأحاديث (3/ 253)

إذا سمعتم المؤذنَ فقولوا مثلَ ما يقولُ ثم صلُّوا علىَّ فإنَّه مَنْ صلى علىَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عشرًا ثم سلوا اللهَ لى الوسيلةَ فإنِّها منزلةٌ فى الجنةِ لا تنبغى إلا لعبدٍ من عبادِ اللهِ وأرجو أنْ أكونَ أنا هو فمن سأل لى الوسيلةَ حلتْ عليه الشفاعةُ (أحمد ، ومسلم ، وأبو داود ، والترمذى ، والنسائى ، وابن حبان عن ابن عمرو)

Dari penjelasan berbagai dasar hukum dan keutamaan membaca sholawat yang disandarkan kepada Hadist Nabi Muhammad SAW diatas sudah sepantasnya bagi setiap Muslim agar supaya bisa dan selalu mengupayakan untuk senantiasa membaca sholawat.

Untuk menambah rasa ingin dan upaya agar senantiasa mengamalkan sholawat sebagaimana dengan dasar al-Qur’an dan Hadist yang sudah di jelaskan diatas, Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam akhir karyanya yaitu Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya mengutip sepuluh keutamaan yang akan didapat oleh orang muslim yang membaca shalawat. Sepuluh keutamaan ini saring dan sarikan dari Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah SAW:

  1. Shalatul malikil ghaffar (rahmat dari Allah yang maha kuasa dan maha pengampun)
  2. Syafa’atun nabiyyil mukhtar (syafaat Nabi Muhammad, nabi pilihan)
  3. Al-iqtida bil mala’ikatil abrar (mengikuti tradisi malaikat abrar)
  4. Mukhalafatul munafiqin wal kuffar (membedakan diri dari orang munafik dan orang kafir)
  5. Mahwul khathaya wal awzar (penghapusan kesalahan dan dosa)
  6. Qadha’ul hawa’ij wal awthar (pemenuhan hajat dan harapan)
  7. Tanwiruz zawahir wal asrar (penerangan lahir dan batin)
  8. An-najatu minan nar (keselamatan dari neraka)
  9. Dukhulu daril qarar (masuk ke dalam surga)
  10. Salamul azizil jabbar (salam dari Allah yang maha mulia dan kuasa)

 

Syaikh Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi memberikan penjelasan untuk selalu menganjurkan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu tanpa membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW, hal ini mengingat banyaknya keutamaan yang terkandung dalam amaliyah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Pernyataan ini sebagaimana ungkapan beliau dalam Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya Hal: 119:

اخواني أكثروا من الصلاة على هذا النبي الكريم فإن الصلاة عليه تكفر الذنب العظيم وتهدي إلى الصراط المستقيم وتقي قائلها عذاب الجحيم ويحظي في الجنة بالنعيم المقيم

Artinya, “Wahai para saudaraku, perbanyaklah bagi kalian dari membaca shalawat untuk nabi mulia ini (Nabi Muhammad SAW). Maka Niscaya shalawat itu bisa menghapus dosa besar, memberikan petunjuk ke jalan yang lurus dan melindungi orang yang membacanya dari siksa neraka jahim serta akan diberikan tempat di dalam surga dengan nikmat yang abadi “.

 

Refrensi:

  • Al-ahazab Ayat 56
  • An Nisa’ ayat 86
  • Kitab Sahih Muslim, Juz 2 Hal. 376
  • Kitab Sunan Turmudzi, Juz 2 Hal. 305
  • Kitab Sunan Ad-Dzarimi, Juz 2 Hal. 408
  • Kitab Sunan Nasa’i, Juz 5 Hal. 75
  • Kitab Musnad Ahmad, Juz 24 Hal. 106
  • Kitab Sunan Abi Dawud, Juz 4 Hal. 324
  • Kitab Jami’ Al-Ahadist, Juz 3 Hal. 253
  • Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya Hal: 119

Penulis: Bad’ul H.A/STAI Miftahul Huda Alazhar Banjar

Pers Mahasiswa

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Mahasiswa Institut Miftahul Huda Al-Azhar Melaksanakan Ziarah Wali di Kota Banjar dalam Rangka Study Laboratori Tahun 2025
Kota Banjar, 25 Januari 2025 – Mahasiswa Institut Miftahul Huda Al-Azhar tela...
Sel, 28 Januari 2025 | 5:53
Guru Milenial  Di Era Digital
Ditulis oleh Gilang Wahyu Saputra, Mahasiswa Institut Miftahul Huda Al-Azhar,...
Sel, 21 Januari 2025 | 3:44
Tinjauan Kritis: Rendahnya Upah Guru Honorer di Indonesia
Ditulis oleh: Dewi Wahyuningsih, NIM: 230110012 Mahasiswa Institut Miftahul H...
Sen, 20 Januari 2025 | 8:01
Filsafat Pendidikan Pesantren Dalam Era Postmodern
Seiring perkembangan era kebebasan informasi, pola pendidikan pesantren mengh...
Jum, 1 November 2024 | 4:29