
Kampusalazhar.ac.id- Kitab turats dalam konteks pesantren memiliki fungsi yang sangat penting dalam menghadapi era modernisasi. Kitab juga turats merupakan warisan intelektual dan keilmuan dari generasi terdahulu.
Dalam literatur pesantren, kitab turats berfungsi sebagai panduan untuk memelihara ajaran tradisional Islam. Fungsi ini menjadi semakin krusial dalam menghadapi arus modernisasi yang dapat menggeser nilai-nilai tradisional.
Wakil rektor III, Bidang Kemahasiswaan Intitut Miftahul huda Al-Azhar Kota Banjar, Gus Ahsin Mahrus, Lc., MA memberikan rekomendasi kepada organisasi mahasiswa internal kampus untuk melakukan kajian intensif kitab-kitab turats pesantren sesuai dengan program studi mahasiswa.
Beliau menyampaikan, bahwa “Uji relevansi kitab turats terhadap perkembangan era jaman mampu menjawab berbagai persoalan, hal ini akan menjadi sangat relevan untuk dikembangkan oleh mahasiswa sesuai dengan program studi secara intensif”, Rabu, 06 Maret 2024.
Visi Intitut Miftahul huda Al-Azhar Kota Banjar adalah “Kampus Unggul Berbasis Pesantren, Keindonesiaan dan Berdaya Saing Regional”, untuk mewujudkan visi besar kampus, hendaknya mahasiswa dibekali dengan khazanah keilmuan khas pesantren.
Lebih lanjut Gus Ahsin sapaan akrabnya, beliau menyampaikan, bahwa “Program studi yang ada saat ini di kampus ISMA Kota Banjar, meliputi: Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ahwalus Syakhsiyah (AS) dan Ekonomi Syari’ah (ES), program studi yang ada sangat relevan sekali jika mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa kampus melakukan kajian intensif kitab turats dalam rangka untuk mengembangkan dan menguatkan kapasitas keilmuan mahasiswa ISMA Kota Banjar”.
Dalam konteks modernisasi, kitab turats tidak hanya berfungsi sebagai panduan spiritual, tetapi juga memberikan pemahaman terhadap isu-isu kontemporer. Pesantren yang mengajarkan kitab turats dengan pendekatan kontekstual dapat membantu santri menghadapi tantangan zaman.
Beliau Gus Ahsin, Menambahkan “Kitab Turats dapat menjadi wahana landasan berpikir mahasiswa ISMA Kota Banjar, Misalkan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PAI dan PGMI melakukan kajian intensif terkait hal-hal yang berkaitan dengan profesi keguruan melalui refrensial kitab turats, HMPS AS melakukan kajian intensif mengenai Fiqh Munakahah, HMPS ES rutin melakukan kajian mengenai Fiqh Mu’amalah, Dasar teoritiknya dari kitab turats, kemudian diperbandingkan dengan realitas persoalan jaman, hal ini akan menjadi nilai keunggulan yang di miliki mahasiswa ISMA Kota Banjar”.