
Dalam menjalankan ibadah puasa, setiap Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari berbagai hal yang dapat membatalkan puasanya. Ada sepuluh perkara utama yang dapat menyebabkan batalnya puasa, baik yang berkaitan dengan asupan makanan dan minuman, tindakan tertentu, maupun kondisi yang secara syariat dianggap membatalkan puasa. Memahami hal-hal ini sangat penting agar ibadah puasa dapat dijalankan dengan sempurna sesuai dengan tuntunan agama.
Hal-hal yang membuat orang berpuasa menjadi batal ada sepuluh perkara.
Yang pertama dan kedua adalah sesuatu yang masuk dengan sengaja ke dalam lubang badan yang terbuka atau tidak terbuka seperti masuk ke dalam kepala dari luka yang tembus ke otak. Yang dikehendaki adalah seseorang yang berpuasa harus mencegah masuknya sesuatu ke bagian badan yang dinamakan jauf (lubang). Yang ke tiga adalah al huqnah (menyuntik) di bagian salah satu dari qubul dan dubur. Huqnah adalah obat yang disuntikkan ke badan orang yang sakit melalui qubul atau dubur yang diungkapkan di dalam matan dengan bahasa “sabilaini (dua jalan)”. Yang ke empat adalah muntah dengan sengaja. Jika tidak sengaja, maka puasanya tidak batal seperti yang telah dijelaskan. Yang ke lima adalah wathi’ dengan sengaja di bagian farji. Maka puasa seseorang tidak batal sebab melakukan jima’ dalam keadaan lupa seperti yang telah dijelaskan. Yang ke enam adalah inzal, yaitu keluar sperma sebab bersentuhan kulit dengan tanpa melakukan jima’. Baik keluar sperma tersebut diharamkan seperti mengeluarkan sperma dengan tangannya sendiri, atau tidak diharamkan seperti mengeluarkan sperma dengan tangan istri atau budak perempuannya. Dengan bahasa “sebab bersentuhan kulit”, mushannif mengecualikan keluarnya sperma sebab mimpi basah, maka secara pasti hal itu tidak bisa membatalkan puasa. makan jauf (lubang). Yang ke tujuh hingga akhir yang ke sepuluh adalah haidl, nifas, gila dan murtad. Maka barang siapa mengalami hal tersebut di tengah-tengah pelaksanaan puasa, maka hal tersebut membatalkan puasanya
Dengan memahami sepuluh hal yang dapat membatalkan puasa, setiap Muslim diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan ibadah ini agar tetap sah dan mendapatkan pahala yang maksimal. Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam menjaga kesucian ibadah puasa dan menerima segala amal yang kita lakukan dengan penuh keikhlasan.
Refrensi:
فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في شرح غاية الإختصار
(والذي يفطر به الصائم عشرة أشياء) أحدها وثانيها (ما وصل عمداً إلى الجوف) المنفتح (أو) غير المنفتح كالوصول من مأمومة إلى (الرأس) والمراد إمساك الصائم عن وصول عين إلى ما يسمى جوفاً (و) الثالث (الحقنة في أحد السبيلين) وهو دواء يحقن به المريض في قبل أو دبر المعبر عنهما في المتن بالسبيلين (و) الرابع (القيء عمداً) فإن لم يتعمد لم يبطل صومه كما سبق (و) الخامس (الوطء عامداً) في الفرج فلا يفطر الصائم بالجماع ناسياً كما سبق (و) السادس (الإنزال) وهو خروج المني (عن مباشرة) بلا جماع محرماً كان كإخراجه بيده أو غير محرم كإخراجه بيد زوجته أو جاريته واحترز بمباشرة عن خروج المني بالاحتلام فلا إفطار به جزماً (و) السابع إلى آخر العشرة (الحيض والنفاس والجنون والردة) فمتى طرأ شيء منها في أثناء الصوم أبطله