
Kampusalazhar.ac.id- Praktik plagiarisme karya tulis didunia akademis khususnya dikalangan mahasiswa akan berdampak kedalam output kualitas lulusan dan pola pikir mahasiswanya, jika hal tersebut tidak di imbangi dengan penggunaan system sccaner karya tulis ilmiah untuk menekan praktik penyimpangan menulis.
Praktik plagiarisme juga merupakan kesesatan pikir dalam dunia akademis yang dapat menyebabkan korosi nilai-nilai luhur pendidikan secara masif melalui praktik ini. Bukan sekadar masalah melanggar sebuah hak cipta atau tidak, melainkan bagaimana dunia pendidikan (akademik) agar supaya selalu mengedepankan sikap kejujuran. Kejujuran mutlak, yang tanpa tawar-menawar.
Mahasiswa harus memiliki keterampilan menulis yang baik agar supaya dapat menyampaikan ide, gagasan, dan argumennya secara jelas dan efektif. Mengingat kemampuan menulis bagi seorang mahasiswa sangat penting dalam dunia akademik, profesional, dan sosial.
Menulis juga memerlukan analisis mendalam, pemikiran kritis, dan sintesis ide. Oleh karena itu melalui proses menulis, mahasiswa diharapkan akan dapat mengembangkan kemampuan untuk memikirkan masalah dari berbagai sudut pandang dan merumuskan argumen yang terbukti dan teruji secara metodologi ilmiah serta mampu menjadikan dirinya sebagai pena berjalan untuk keterbukaan pengetahuan pada saat ini dan masa depan.
Menulis merupakan tahap akhir dalam sebuah perjalanan intelektual seorang mahasiswa/akademisi, tentu hal ini tidak mudah, menulis harus diawali dengan membaca berbagai sumber sesuai dengan bidang keilmuan, mampu menyimak dan mendengarkan dengan baik, serta dapat menganalisis berbagai persoalan yang dihadapi.
Oleh karena itu, menulis harus dilatih sejak awal mulai kuliah pada semester pertama, sehingga mahasiswa/akademisi akan mampu menulis dengan baik pada saat perguruan tinggi memberikan berbagai ujian akademik sesuai dengan jenjang pendidikan dan program studi yang di ikuti.
Penulis: Bad’ul H.A