
Banjar, 21 November 2025
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar menunjukkan kepedulian sosial terhadap para korban bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Melalui rangkaian aksi kemanusiaan, BEM berhasil menggalang serta menyalurkan bantuan langsung kepada warga terdampak.
Kegiatan penggalangan donasi dimulai sejak Minggu, 16 November 2025, dengan penyebaran pamflet dan kampanye melalui media sosial resmi BEM guna mengajak masyarakat ikut serta memberikan dukungan. Upaya ini kemudian dilanjutkan dengan aksi turun ke lapangan pada 19 November 2025 di beberapa titik strategis Kota Banjar, seperti lampu merah Langensari dan Alun-Alun Kota Banjar. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa, dosen, serta organisasi kemahasiswaan lain ini berhasil mengumpulkan bantuan dari masyarakat luas.
Puncak kegiatan berlangsung pada Jumat, 21 November 2025, ketika perwakilan BEM bersama mahasiswa dan dosen menyerahkan langsung bantuan tersebut ke posko bantuan dan lokasi terdampak bencana di Cibeunying, Majenang. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok dan logistik lain yang sangat dibutuhkan warga sebagai bentuk dukungan terhadap pemulihan pascabencana.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Ketua BEM, Yusup Sahrul Mubarok, dengan Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Majenang, Ali Taufik Hidayat, dijelaskan bahwa kondisi warga terdampak masih memprihatinkan. Sebanyak 16 rumah tertimbun tanah hingga rata tanpa terlihat puing bangunan. Dari total korban, 20 orang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara tiga orang masih dalam pencarian. Selain itu, tujuh warga menjalani perawatan medis di RSUD Majenang.
Sementara itu, sebanyak 72 warga mengungsi di lantai dua MTs Pesantren Pembangunan Majenang, dan lebih dari 100 warga lainnya mengungsi di kantor balai desa maupun rumah kerabat terdekat. Logistik bantuan yang terus berdatangan kemudian dikelola di dapur umum di area pasar desa untuk memastikan distribusi berjalan efektif.
Ali Taufik juga menyampaikan bahwa proses pemulihan masih menunggu penanganan lebih lanjut dari pemerintah. Relokasi sementara tengah dipersiapkan di Lapangan Widjaya Kusuma oleh Kementerian Sosial, seiring dengan persiapan tempat tinggal baru yang menurut informasi telah dialokasikan anggaran sekitar Rp 4,2 miliar dari pemerintah daerah untuk pembangunan hunian bagi korban terdampak.
Aksi kepedulian ini menjadi bukti kontribusi aktif mahasiswa dalam menjunjung nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial. BEM Institut Miftahul Huda Al Azhar berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga serta membantu mempercepat proses pemulihan pascabencana di Majenang.
Pewarta: Bad’ul H.A