
IMA Kota Banjar Jadi Co-Host di the third AIC 2025 UNUGHA Cilacap, Rektor dan Dosen Hadirkan Gagasan Transformasi Pendidikan Global
Cilacap – Institut Miftahul Huda Al Azhar (IMA) Kota Banjar Jawa Barat kembali menunjukkan kiprah akademiknya di tingkat internasional. IMA Kota banjar secara resmi menjadi Co-Host The Third Al Ghazali International Conference (AIC) 2025 yang diselenggarakan Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap pada 03 Desember 2025. Kegiatan bergengsi ini berlangsung secara offline dan online di Kampus UNUGHA Cilacap.
Konferensi internasional ini mengusung tema “Integrating Knowledge, Inspiring Change: Ethics, Spiritual Resilience, and Global Harmony – Navigating Civilizational Challenges through Education and Wisdom.” Tema tersebut menyoroti pentingnya penyatuan nilai etika, ilmu pengetahuan, dan ketahanan spiritual sebagai jawaban atas tantangan peradaban global.
Sebagai Co-Host, kehadiran IMA Kota Banjar tidak hanya sebagai pendukung acara tetapi juga sebagai institusi yang aktif memperkuat jaringan keilmuan internasional. Rektor IMA, KH. Charir Mucharir Abdurrohim, S.H., M.Pd.I, turut hadir dan menunjukkan komitmen pengembangan pendidikan berbasis integritas spiritual dan inovasi global.
Selain rektor, sejumlah dosen terbaik IMA juga berpartisipasi sebagai peserta akademik dalam kegiatan ini. Mereka adalah Dian Permana, S.Pd.I., M.Pd.I (Dosen Tetap PAI); A. Zulfi Fahmi, M.Pd (Dosen Tetap PGMI); Ahmad Hapidin, M.Pd (Dosen LB IMA); dan Dr. Hisyam Ahyani, M.H (Dosen Tetap AS). Kolaborasi kehadiran dosen lintas prodi ini menegaskan sinergi keilmuan dalam penguatan pendidikan multidisipliner.
Partisipasi IMA dalam AIC 2025 menjadi langkah strategis untuk memperluas jejaring riset, publikasi internasional, dan kesempatan kolaborasi akademik. Forum ilmiah ini memberi peluang bagi dosen IMA untuk bertukar pemikiran, mengembangkan penelitian, serta membangun relasi akademik global yang akan bermanfaat bagi institusi dan mahasiswa.
Pembicara dari berbagai negara dalam konferensi ini menegaskan bahwa pendidikan Islam harus mampu menjawab tantangan global, termasuk isu moralitas, konflik budaya, dan krisis peradaban. Integrasi ilmu dan spiritualitas dinilai menjadi solusi strategis untuk membentuk generasi berkarakter unggul dan adaptif di era global.
Keterlibatan IMA Kota Banjar sebagai co-host juga memperkuat posisi kampus tersebut sebagai institusi pendidikan Islam yang berorientasi global, tanpa meninggalkan nilai pesantren dan kearifan lokal. Hal ini menunjukkan bahwa kampus berbasis pesantren memiliki peluang besar dalam kontribusi keilmuan internasional.
Melalui kegiatan AIC 2025, IMA Kota Banjar berharap dapat terus mendorong perkembangan pendidikan Islam yang modern, kolaboratif, dan penuh nilai kemanusiaan. Sinergi internasional ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penguatan mutu institusi dan peningkatan peran civitas akademika dalam solusi global berbasis pendidikan dan spiritualitas.
Pewarta: Bad’ul Hilmi AR