
Banjar, Jum’at 07-11- 2025
Dalam upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan kebijakan pendidikan tinggi terkini, Kampus IMA Kota Banjar mulai mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel, modular, dan adaptif. Langkah ini sejalan dengan hasil monitoring dan evaluasi (monev) Kopertais Wilayah 2, yang menekankan pentingnya perguruan tinggi menyediakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), micro-credential, serta jalur pembelajaran jarak jauh yang terintegrasi.
Penerapan kurikulum fleksibel ini dimaksudkan untuk memberi ruang bagi mahasiswa dalam mengatur proses belajarnya sesuai minat, kebutuhan, dan kemampuan. Dengan pendekatan modular, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah atau kompetensi tertentu secara bertahap dan terukur. Sistem ini juga memungkinkan adanya pengakuan atas pengalaman belajar sebelumnya melalui program RPL, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa atau masyarakat luas untuk memperoleh pengakuan akademik dari pengalaman profesional atau nonformal yang relevan.
Selain itu, program micro-credential menjadi fokus baru bagi Kampus IMA Kota Banjar. Program ini memungkinkan mahasiswa maupun masyarakat umum untuk memperoleh sertifikat kompetensi dalam bidang-bidang tertentu tanpa harus menempuh pendidikan formal jangka panjang. Dengan demikian, kampus berperan aktif dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing sumber daya manusia di era digital.
Kopertais Wilayah 2 menilai bahwa penerapan kurikulum fleksibel dan berbasis micro-credential merupakan langkah strategis untuk menciptakan sistem pembelajaran yang responsif terhadap perubahan industri dan kebutuhan masyarakat global. Kampus IMA Kota Banjar pun menjadi salah satu perguruan tinggi yang dinilai siap untuk mengimplementasikan kebijakan ini, mengingat komitmen dan kesiapan digital yang telah dibangun sebelumnya.
Selain mendukung program pembelajaran jarak jauh, IMA Kota Banjar juga mulai merancang sistem integrasi digital akademik yang memudahkan proses administrasi, monitoring, dan evaluasi pembelajaran. Melalui sistem tersebut, mahasiswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja, tanpa terikat oleh batasan ruang dan waktu.
Pihak pimpinan kampus menegaskan bahwa pengembangan kurikulum fleksibel ini bukan hanya untuk memenuhi tuntutan kebijakan nasional, tetapi juga untuk menjawab tantangan masa depan pendidikan tinggi Islam yang lebih terbuka dan inklusif. Dengan model pembelajaran yang adaptif, diharapkan seluruh sivitas akademika dapat terus berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan kampus.
Dengan dukungan penuh dari Kopertais Wilayah 2 serta komitmen untuk selalu berinovasi, Kampus IMA Kota Banjar optimistis dapat menjadi pelopor penerapan kurikulum fleksibel, RPL, dan micro-credential di wilayah Priangan Timur. Langkah ini sekaligus menegaskan peran kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tantangan era digital dan kebutuhan global.
Pewarta: Dian Permana
Editor: Bad’ul Hilmi AR